Iklan
![]() |
| Posko Bersama Penanggulangan Bencana Aceh Singkil, di Aula Kecamatan Gunung Meriah. |
Aceh Singkil – Posko Bersama Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Singkil membuka data arus logistik masuk dan keluar penanganan banjir tahun 2025. Hingga 9 Desember 2025, tercatat 145.230 kilogram beras masuk ke posko, sementara 141.628 kilogram telah disalurkan ke warga terdampak di berbagai kecamatan.
Dokumen rekapitulasi posko menunjukkan distribusi bantuan mencakup hampir seluruh wilayah terdampak banjir, mulai dari desa-desa, kecamatan, dapur umum, hingga pesantren. Selain beras, bantuan yang masuk dan disalurkan meliputi ratusan dus mi instan, air mineral, minyak goreng, paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan bayi, kasur lipat, serta matras.
*Bantuan dari Pusat hingga Partai Politik*
Dalam data yang diberikan kepada PENAACEH Sabtu (13/12/12/2025) Bantuan logistik tercatat berasal dari beragam sumber, mulai dari BNPB, Kementerian Sosial RI, Pemerintah Aceh melalui BPBA dan Bulog, pemerintah kabupaten tetangga, sektor swasta, hingga partai politik. Bulog menjadi salah satu penyumbang terbesar dengan pengiriman puluhan ribu kilogram beras secara bertahap sejak akhir November 2025.
Data juga mencatat distribusi logistik dilakukan hampir setiap hari selama masa tanggap darurat, menyesuaikan perkembangan banjir dan kebutuhan di lapangan.
*Peralatan Kebersihan dan Bantuan Khusus*
Selain pangan, Posko Bersama juga menerima dan mendistribusikan peralatan kebersihan pascabanjir, seperti gerobak sorong, sekop, sapu, selang, jas hujan, hingga alat pembersih lumpur. Peralatan tersebut disalurkan ke sejumlah kecamatan terdampak untuk mempercepat pemulihan lingkungan.
Bantuan khusus dari Kementerian Hukum dan HAM juga tercatat masuk dan langsung disalurkan tanpa menyisakan stok di posko.
*Klaim Transparansi, Publik Diminta Mengawasi*
Ketua Posko Bersama Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Singkil Plt Kadis Sosial Aceh Singkil Ali Hasmi Pohan menyatakan seluruh logistik yang masuk dan keluar telah dicatat secara rinci dan terbuka.
“Data logistik ini kami buka sebagai bentuk akuntabilitas publik. Semua bantuan yang masuk dan keluar tercatat dan dapat diaudit,” demikian keterangannya.
Pembukaan data ini menjadi sorotan nasional di tengah meningkatnya tuntutan transparansi penyaluran bantuan bencana, sekaligus menjadi dasar bagi publik dan lembaga pengawas untuk memastikan bantuan benar-benar sampai kepada warga terdampak banjir.

Tutup Iklan