Iklan
![]() |
| Karikatur Dana Bantuan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera. Dinas Pendidikan Aceh Singkil Pengadaan Baju, Tas dan Perlengkapan Sekolah |
Aceh Singkil — Informasi mengenai kucuran dana Bantuan Presiden Republik Indonesia untuk penanganan dampak banjir di Kabupaten Aceh Singkil kembali menjadi sorotan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil disebut menerima alokasi anggaran hingga Rp1,7 miliar dari total dana bantuan presiden sebesar Rp4 miliar.
Namun hingga penghujung tahun 2025, belum ada penjelasan resmi dan data konkret yang dapat diakses publik terkait realisasi maupun pendistribusian bantuan tersebut.
Menanggapi kondisi itu, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kabupaten Aceh Singkil mendesak Disdikbud Aceh Singkil untuk membuka informasi secara transparan agar tidak menimbulkan spekulasi dan kecurigaan di tengah masyarakat.
Ketua EK LMND Aceh Singkil, Surya Padli, menegaskan bahwa dana yang bersumber dari negara, terlebih yang dialokasikan untuk penanganan dampak bencana, harus dikelola secara akuntabel, transparan, dan berpihak kepada masyarakat terdampak.
“Dana bencana tidak boleh dikelola secara tertutup. Ini uang negara yang diperuntukkan bagi sekolah, peserta didik, dan tenaga pendidik yang terdampak banjir,” ujar Surya, Selasa (30/12/2025).
LMND mendesak Disdikbud Aceh Singkil untuk: Membuka data usulan dan penerimaan dana presiden Rp1,7 miliar secara terbuka.Menjelaskan peruntukan anggaran secara rinci, termasuk jenis kegiatan, lokasi sekolah terdampak, serta besaran anggaran.Menyampaikan mekanisme penyaluran dan tahapan realisasi dana kepada publik.
Menurut LMND, keterbukaan informasi merupakan amanat undang-undang sekaligus prasyarat utama dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan demokratis.“Jika data tidak dibuka secara jelas, wajar apabila publik mempertanyakan kebenaran dan arah penggunaan dana tersebut,” tegas Surya.
Berdasarkan informasi yang diterima PENAACEH, dari total dana bantuan presiden sebesar Rp4 miliar, alokasi terbesar mengalir ke Disdikbud Aceh Singkil sekitar Rp1,7 miliar, disusul Dinas Syariat Islam sebesar Rp800 juta.
PENAACEH juga memperoleh informasi bahwa perlengkapan sekolah telah dipesan. Namun hingga kini, belum ada kejelasan apakah barang tersebut sudah tiba di Aceh Singkil atau berada di kantor Disdikbud. Selain itu, data jumlah siswa penerima, sekolah sasaran, serta jadwal distribusi bantuan belum disampaikan secara resmi.
LMND Aceh Singkil menegaskan akan terus mengawal isu ini guna memastikan bantuan negara benar-benar sampai kepada pihak yang berhak dan tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.

Tutup Iklan