Iklan
![]() |
| Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon (Kiri) dan Gubernur Aceh Muzakkir Manaf (Kanan), di Pendopo Bupati Aceh Singkil, Pulo Sarok kecamatan Singkil. Selasa (9/12/2025). |
Aceh Singkil – Masyarakat kembali menyuarakan keluhan terkait jembatan ambruk di ruas jalan menuju Singkil yang hingga kini belum mendapatkan penanganan maksimal dari pemerintah daerah. Warga yang melintas mengaku terpaksa menggunakan jembatan darurat buatan swadaya masyarakat dengan material kayu, dan dikenakan biaya untuk setiap kendaraan roda dua yang melintas.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon memastikan pemerintah akan segera membangun jembatan darurat resmi agar masyarakat dapat melintas tanpa harus mengeluarkan biaya. Hal itu disampaikan setelah meninjau lokasi bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mu’alem) di halaman pendopo Bupati, Selasa malam (9/12/2025).
“Dalam dua hari ini insya Allah kita bangun jembatan darurat yang bisa dilintasi roda dua, agar masyarakat tidak lagi membayar saat melewati jembatan swadaya. Termasuk pegawai negeri yang setiap hari melintas. Mereka harus melewati tiga jembatan, kalau PP bisa habis Rp60 ribu. Dari mana uangnya, apalagi kondisi ekonomi lagi sulit,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, koordinasi dengan Dandim dan Kapolres juga segera dilakukan untuk percepatan pembangunan jembatan darurat tersebut. Upaya ini menjadi solusi sementara sebelum jembatan Bailey dari Pemerintah Aceh dipasang.
Catatan PENAACEH menyebutkan, jembatan tersebut ambruk sejak 27 November 2025, namun hingga kini penanganan darurat belum dilakukan secara memadai. Padahal, lokasi tersebut sudah dikunjungi berbagai pejabat, termasuk wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka pada 4 Desember 2025, yang memberi arahan agar akses dapat segera pulih untuk kendaraan roda dua dan empat. Pada 9 Desember 2025, Gubernur Aceh turut meninjau langsung kondisi jembatan tersebut.
*Harapan Masyarakat*
Warga berharap pemerintah benar-benar menepati janji untuk membangun jembatan darurat dalam waktu dekat. Mereka menilai akses tersebut sangat vital karena menjadi jalur utama menuju pusat layanan publik, perkantoran, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
“Kami ingin bisa lewat tanpa takut jatuh, tanpa bayar, dan bisa aktivitas normal lagi. Sudah dua minggu lebih kami susah begini. Mohon pemerintah cepat turun tangan,” ujar salah seorang warga yang ditemui di lokasi.
Masyarakat juga meminta pemerintah mempercepat pemasangan jembatan Bailey agar mobilitas warga, khususnya ekonomi dan pendidikan, tidak terus terganggu.
Dengan hadirnya jembatan darurat resmi, warga berharap beban biaya transportasi berkurang dan keselamatan di jalur tersebut dapat terjamin kembali.

Tutup Iklan