Iklan

Jumat, 21 November 2025, 20.57.00 WIB
ACEH SINGKIL

PT Socfindo Lae Butar Diduga Lakukan Pembohongan Publik, Kelompok Tani Maulana Bantah Terima Bantuan

Iklan

Boas Tumangger 


Aceh Singkil – Klaim bantuan sosial yang digembar-gemborkan PT Socfindo Lae Butar terbukti tidak sesuai fakta di lapangan. Alih-alih menunjukkan kepedulian pada petani, perusahaan justru dinilai melakukan pembohongan publik dengan mencatut nama Kelompok Tani Maulana sebagai penerima bantuan alat semprot.


Boas Tumangger, tokoh masyarakat Sanggaberu Silulusan, menyebut perusahaan telah mempermainkan publik dengan informasi yang tidak benar.


“PT Socfindo itu bohong! Saya sudah koordinasi langsung dengan ketua kelompok, Junaidi Kosmas Berutu. Tidak ada bantuan alat semprot yang mereka terima. Nol. Tidak satu pun,” tegas Boas dengan nada tinggi, Jumat (21/11/2025).


Menurutnya, langkah perusahaan mengklaim telah menyerahkan bantuan justru menunjukkan upaya cuci tangan dan manipulasi citra di tengah sorotan publik yang kian tajam.


“Mereka mau bersih-bersih nama, malah mempermalukan diri sendiri dengan membuat kebohongan publik. Ini sudah kelewatan,” ujar Boas.


Padahal, sebelumnya salah satu media menyiarkan bahwa PT Socfindo membagikan alat semprot kepada lima kelompok tani mitra—termasuk Kelompok Tani Maulana. Seremoni ini bahkan disebut dihadiri jajaran petinggi perusahaan seperti Erik Obaza Barus, Horas BA Simamora, H. Novry Rahadian Waskito, Gomgom H. Manik, hingga M. Buchari Pohan.


Dalam pemberitaan itu, pihak perusahaan mengklaim telah bermitra dengan 18 kelompok tani dengan luasan mencapai 859,30 hektare dan menyebut bantuan tersebut merupakan komitmen untuk “meningkatkan kesejahteraan petani.”


Namun fakta di lapangan berkata lain: kelompok yang dicatut namanya justru tidak menerima apa pun.


Klaim perusahaan kini dipertanyakan keras dan menyeret PT Socfindo pada dugaan pelanggaran serius berupa publikasi informasi palsu, termasuk tindakan yang dapat mencederai kepercayaan publik.


Hingga berita ini diturunkan, PT Socfindo belum mengeluarkan klarifikasi apa pun terkait bantahan tegas kelompok tani.

Close Tutup Iklan