Iklan

Sabtu, 18 Oktober 2025, 19.36.00 WIB
ACEH SINGKIL

Nelayan Aceh Singkil Desak Bupati Syafriadi Oyon Bersikap Tegas Soal Ilegal Fishing

Iklan

KM Bintang Jaya asal Kabupaten Tapanuli Tengah. Kapal ini ditangkap jajaran Polres Aceh Singkil pada Jumat (10/10/2025) lalu di perairan laut Aceh Singkil.

Aceh Singkil – Gerakan Aliansi Nelayan Aceh Singkil (GANAS) menyoroti sikap pemerintah daerah, khususnya Bupati Aceh Singkil Syafriadi Oyon, yang dinilai belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapan kapal pukat ilegal KM Bintang Jaya asal Kabupaten Tapanuli Tengah. Kapal tersebut ditangkap jajaran Polres Aceh Singkil pada Jumat (10/10/2025) lalu di perairan laut Aceh Singkil.


Meski penangkapan telah berlangsung hampir satu minggu, GANAS menilai Bupati Syafriadi Oyon masih bungkam dan belum menunjukkan sikap tegas. Padahal sehari sebelum penangkapan, pada 9 Oktober, Bupati Syafriadi Oyon menyerahkan bantuan sosial sebesar Rp 2,29 miliar kepada nelayan Aceh Singkil dan berjanji akan memajukan sektor perikanan tangkap di daerah tersebut.


“Kami melihat pernyataan Bupati untuk memajukan perikanan tangkap bertolak belakang dengan sikapnya yang hingga saat ini memilih diam dan tidak mengeluarkan pernyataan resmi soal penangkapan kapal ilegal fishing,” ungkap juru bicara GANAS, Sabtu (18/10/2025)


GANAS memohon kepada Bupati Syafriadi Oyon agar segera mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras praktik ilegal fishing di perairan Aceh Singkil. Selain itu, mereka juga meminta Bupati untuk mengawal proses hukum penangkapan KM Bintang Jaya bersama para nelayan.


Tidak hanya itu, GANAS mencontohkan sikap Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy, yang tegas mendukung aparat penegak hukum dalam pemberantasan ilegal fishing di wilayahnya. Mereka juga menuntut agar Bupati Syafriadi Oyon meminta maaf kepada nelayan Aceh Singkil atas tindakan nelayan Tapanuli Tengah yang melakukan pengerusakan di perairan setempat.


“Kami dari GANAS siap mendukung kebijakan Bupati Syafriadi Oyon dalam memperjuangkan nasib dan kesejahteraan nelayan. Namun, kami juga siap mengkritisi apabila kebijakan tersebut merugikan kepentingan nelayan,” tegas GANAS.

Close Tutup Iklan