Iklan

Rabu, 15 Oktober 2025, 18.48.00 WIB
ACEH SINGKIL

Bedah Buku “Ini, Itu Gosong Telaga” Mengangkat Sejarah dan Budaya Pesisir Aceh Singkil

Iklan

Plh Kepala Dinas Perpustakaan Aceh Singkil, Ali Hasmi Saat Memberikan Sambutan Bedah Buku "Ini, Itu Gosong Telaga. Di Aula Makmur Syahputra Kantor Dinas Perpustakaan , Rabu (15/10/2025) (Istimewa)

Aceh Singkil – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan budaya literasi melalui kegiatan bedah buku berjudul “Ini, Itu Gosong Telaga: Menyingkap Khazanah Pesisir Aceh Singkil” karya penulis muda Sadri Ondang Jaya.


Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025 di Aula Makmursyah Putra Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil ini menghadirkan tiga panelis yang berkompeten di bidangnya dan dipandu oleh aktivis budaya Wanhar Lingga. Panelis yang turut hadir antara lain Drs. Sjamsuddin Rizard, (penulis Buaya Pengkolan), Aslym Combih, (penulis Singkil dalam Lintasan Sejarah: Identitas Wilayah dan Asal Usul Etnisnya), serta Kang Dede Rosadi, jurnalis nasional yang banyak menulis tentang Aceh Singkil dan kekayaan budayanya.


Plh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, Ali Hasmi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengangkat dan memperkenalkan khazanah lokal Aceh Singkil kepada masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi motivasi bagi generasi muda dan kalangan mahasiswa untuk lebih gemar menulis.


“Dengan menulis, kita tidak hanya menorehkan pemikiran, tetapi juga meneguhkan sejarah dan budaya Aceh Singkil. Melalui tulisan, kita menjaga memori kolektif agar tidak hilang ditelan waktu,” ungkap Ali Hasmi.


Ia juga berharap alokasi anggaran daerah ke depan dapat lebih mendukung pengembangan literasi masyarakat, khususnya bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip, mengingat penguatan budaya baca dan tulis serta pelestarian arsip merupakan fondasi penting dalam menjaga identitas daerah.


Ali Hasmi menambahkan, “Pepatah mengatakan, dengan membaca kita mengenal dunia, dan dengan menulis, dunia mengenal kita. Kini saatnya Aceh Singkil memperkenalkan dirinya kepada dunia, sebagaimana telah dilakukan ulama besar kita, Syekh Abdurrauf Assingkily, lebih dari tiga abad lalu melalui karya besarnya, terjemahan lengkap pertama Al-Qur’an berbahasa Melayu.”


Diskusi bedah buku ini mendapat apresiasi tinggi dari para peserta yang terdiri dari kalangan akademisi, mahasiswa, penulis, pemerhati budaya, serta insan literasi Aceh Singkil. Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh inspirasi, memperkaya pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai budaya pesisir Aceh Singkil yang menjadi latar utama karya Sadri Ondang Jaya.


Di akhir acara, Ali Hasmi mengajak generasi muda Aceh Singkil untuk menapaki jejak intelektual Syekh Abdurrauf Assingkily dengan terus menulis dan berkarya demi kejayaan literasi daerah.


“Ayo generasi muda Aceh Singkil, mari kita gerakkan pena dan langkah, menulis untuk meneguhkan jati diri, serta memperkenalkan Aceh Singkil ke pentas dunia,” tutupnya.

Close Tutup Iklan