Iklan
![]() |
Ketua GANAS, Rahmi Yasir |
Aceh Singkil – Gerakan Aliansi Nelayan Aceh Singkil (GANAS) menegaskan bahwa pengerukan alur Sungai Anak Laut yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak positif bagi nelayan tradisional. Meski baru mencakup sekitar 10% dari total pendangkalan, pengerukan tersebut dianggap sangat membantu aktivitas melaut nelayan.
Namun demikian, GANAS menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang menyebarkan opini bahwa pengerukan tersebut tidak membawa manfaat dan bahkan dituding merugikan keuangan negara.
“Kami sangat menentang pernyataan tersebut karena dilontarkan oleh pihak yang bukan berlatar belakang nelayan sama sekali,” tegas perwakilan GANAS.
“Komentar seperti itu sangat merugikan kami sebagai nelayan yang sangat bergantung pada kondisi alur Sungai Anak Laut.”
GANAS menyatakan kekhawatiran bahwa isu dugaan kerugian negara bisa berdampak pada terhentinya pengerjaan pengerukan yang sangat dibutuhkan oleh para nelayan. Mereka menilai, tudingan-tudingan semacam itu hanya berasal dari pihak luar yang tidak memahami situasi di lapangan.
“Kami berharap Dinas Perikanan Aceh Singkil tidak mudah terpengaruh oleh opini-opini yang tidak berdasar. Suara nelayan sebagai penerima manfaat langsung harus menjadi pertimbangan utama,” lanjut pernyataan GANAS.
GANAS juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, melalui Dinas Perikanan, dapat kembali menganggarkan program pengerukan alur Sungai Anak Laut ke depannya demi mendukung kelancaran aktivitas nelayan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Di akhir pernyataannya, GANAS menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak dan kepentingan nelayan.
"Kami siap bergandengan tangan, bahkan siap berbeda pandangan dengan siapa pun, selama itu demi memperjuangkan nasib nelayan Aceh Singkil,” tutup pernyataan GANAS.