Iklan
![]() |
| Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon, (Istimewa) |
Aceh Singkil – Kisah rumah tangga Jakfar dan Melda Safitri, pasangan muda di Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mendadak menyita perhatian publik seantero Nusantara.
Semuanya bermula dari sebuah video yang diunggah oleh Akun Facebook Akun Rita Sugiarti Ricentil Penggabean dilanjutkan akun Safitri Alshop Aceh, milik Melda sendiri. Dalam video itu, ia tampak meninggalkan rumah dengan membawa dua anak dan beberapa barang, sambil menahan tangis yang nyaris pecah.
Di kolom keterangan, Melda menulis curahan hati dalam bahasa daerah, yang jika diterjemahkan berbunyi:
“Dulu kamu minta saya baik-baik kepada orang tua saya, kamu bawa saya dan anak-anak ke kampung halamanmu. Kita jalani hidup susah bersama. Tapi setelah kamu lulus PPPK dan menerima SK, kamu tinggalkan kami. Berbahagialah dengan penderitaan kami. Saya ikhlas.”
Unggahan itu sontak viral. Ribuan suka, ratusan komentar, dan berbagai tanggapan simpati mengalir deras. Sebagian besar warganet menghujat sang suami, yang disebut-sebut tega meninggalkan istri dan anak setelah resmi menjadi pegawai PPPK di Satpol PP dan WH Aceh Singkil.
*Namun, benarkah semuanya sesederhana itu?*
*Kades: Masalah Mereka Sudah Lama*
Kepala Desa Siti Ambia, Aswalun, membenarkan bahwa pasangan tersebut memang telah bercerai.
“Benar sudah cerai. Tapi kalau dibilang karena lulus PPPK, saya kurang tahu. Masalah mereka sudah lama, sering tidak cocok,” ujarnya pelan.
Aswalun menyebut, pasangan itu beberapa kali dimediasi di tingkat desa. Bahkan sempat terlihat berpelukan dan saling memaafkan.
“Tapi kayaknya ego dua-duanya tinggi. Tak ada yang mau mengalah,” katanya.
Hingga akhirnya, Jakfar datang menyampaikan sendiri kepada kepala desa bahwa ia telah menjatuhkan talak karena merasa tak lagi dihargai.
“Katanya istrinya bersikap membuat dia tersinggung. Dia merasa sudah di luar batas,” jelas sang kades.
*Dari Duka Jadi Berkah*
Namun, dari air mata itu justru lahir keajaiban kecil.
Empati publik mengalir deras untuk Melda. Sejumlah influencer dan pengusaha ikut mengulurkan tangan.
Seorang pengusaha asal Riau Lovika memberikan modal usaha, Sultan asal Aceh turut menyumbang, dan Shella Syaukia bahkan mengundang Melda ke Banda Aceh untuk memberi modal puluhan juta rupiah.
Tak berhenti di situ, Melda juga diundang ke Jakarta oleh tim Denny Sumargo untuk tampil dalam podcast-nya.
Kisah getirnya menjelma menjadi berkah — dari luka menjadi lompatan hidup.
*Publik Desak Pencabutan SK, Tapi...*
Viralnya video itu memantik desakan publik agar pemerintah daerah mencabut SK PPPK Jakfar. Namun, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, memilih berhati-hati menanggapinya.
“Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Setelah itu baru kita ambil keputusan,” ujarnya usai pelantikan pejabat di Aula Setdakab, Jumat (24/10/2025).
Namun, yang paling menarik bukan pernyataan soal sanksi — melainkan ungkapan hati Bupati yang justru ingin agar keduanya bisa rujuk.
“Kalau bisa, mereka dirujukkan kembali. Itu yang saya harapkan, sebagai kepala daerah dan sebagai manusia,” ucapnya lembut.
*Namun Rujuk Tak Semudah Itu*
Harapan sang Bupati menuai simpati, namun juga membuka babak baru perdebatan.
Sebab, dari pengakuan Melda sendiri, sang suami telah menjatuhkan talak satu, dua, dan tiga sekaligus — yang dalam hukum Islam berarti cerai bain kubra, perceraian yang tak bisa dirujuk begitu saja.
Secara syar’i, agar pasangan yang sudah talak tiga bisa bersatu kembali, harus melalui tiga tahap berat:
1. Sang istri menikah lagi secara sah dengan laki-laki lain (bukan pernikahan rekayasa).
2. Menjalani kehidupan rumah tangga yang sebenarnya.
3. Jika suami kedua menceraikan dengan cara baik dan masa iddah berakhir, barulah mantan suami pertama boleh menikahinya lagi.
Syarat itu jelas bukan perkara mudah — dan sering kali, tak lagi diinginkan oleh pihak mana pun.
*Akhir yang Masih Menggantung*
Hingga hari kelima sejak video itu viral, atensi publik belum juga surut.
Konten kreator membuat parodi, influencer mengunggah dukungan, dan masyarakat masih terbagi antara simpati dan sinis.
Namun di balik hiruk-pikuk dunia maya, kisah ini menyimpan pelajaran: bahwa kesetiaan, ego, dan harga diri sering kali menjadi ujian paling berat dalam rumah tangga.
Kini, Melda Safitri menjadi simbol perempuan yang bangkit dari luka, sementara Jakfar menanggung sorotan tajam publik.
Dan di tengah derasnya arus komentar dan opini, Bupati Aceh Singkil mencoba berdiri di tengah — bukan sekadar pemimpin daerah, tapi manusia yang berharap dua hati yang telah terpisah bisa kembali bersatu.
Entah mungkin, entah tidak.
Waktu yang akan menjawab — apakah cinta itu bisa terajut kembali, atau memang telah menjadi bab terakhir dari kisah yang telah ditakdirkan berakhir.

Tutup Iklan