Iklan

Kamis, 23 Oktober 2025, 15.31.00 WIB
ACEH SINGKIL

Air Mata di Balik Seragam: Kisah Viral PPPK Satpol PP Aceh Singkil yang Kini Diperiksa BKPSDM

Iklan

BKPSDM dan Jajaran OPD Aceh Singkil Periksa Jakfar , Seorang PPPK Aceh Singkil. Kamis (23/10/2025) (Istimewa)

Aceh Singkil – Seragam cokelat muda itu kini menjadi sorotan. Bukan karena tanda pangkat di pundaknya, melainkan karena kisah di baliknya — kisah seorang pria bernama Jakfar, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Satpol PP dan WH Aceh Singkil, yang viral karena dituding menelantarkan istri dan dua anaknya setelah lulus menjadi aparatur pemerintah.


Video yang diunggah akun Safitri Alshop Aceh, milik sang istri Melda Safitri, sontak menggetarkan hati ribuan pengguna media sosial. Dalam video berdurasi beberapa menit itu, Melda tampak berkemas, memeluk anak-anaknya, dan meninggalkan rumah yang pernah mereka bangun bersama. Diiringi tulisan bernada pilu dalam bahasa daerah, ia seolah menumpahkan luka yang tak tertahan:


“Dulu waang mintak ambo elok-elok kek urang tuo mbo... Namun lulus PPPK dan menerima SK waang, kami waang lantarkan. Bahagialah kalian atas penderitaan kami. Ambo ikhlas...”


Kata-kata itu, meski sederhana, membuat ribuan warganet menitikkan air mata. Mereka membanjiri kolom komentar dengan doa dan dukungan untuk Melda, sambil meluapkan kemarahan pada sang suami yang dianggap tega meninggalkan keluarga di saat kehidupan mulai membaik.


*Pemerintah Turun Tangan*


Kehebohan dunia maya itu akhirnya sampai ke telinga pejabat daerah. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), memanggil Jakfar untuk dimintai klarifikasi. Pemeriksaan dilakukan pada Kamis (23/10/2025) di kantor BKPSDM Aceh Singkil.


Dalam foto yang diperoleh PENAACEH, tampak Azman, Plh Kepala BKPSDM, bersama asisten III Setdakab Asmardin dan sejumlah pejabat dari beberapa OPD, sedang melakukan pemeriksaan terhadap Jakfar. Jakfar terlihat menjawab sejumlah pertanyaan klarifikasi dari pihak BKPSDM, sementara publik menunggu hasilnya dengan berbagai spekulasi di media sosial.


Hingga kini, pihak BKPSDM belum memberikan keterangan resmi mengenai hasil pemeriksaan tersebut.


*Cerita dari Kampung Halaman*


Kepala Desa Siti Ambia, Aswalun, yang mengenal keduanya sejak lama, membenarkan bahwa pasangan tersebut memang sudah bercerai. Namun, ia menepis anggapan bahwa perceraian itu semata karena Jakfar lulus PPPK.


“Benar, mereka sudah bercerai. Tapi masalahnya bukan baru. Sejak dulu memang sering berselisih, bahkan saat masih honorer,” ujar Aswalun.


Menurutnya, keretakan rumah tangga Jakfar dan Melda sudah lama terjadi karena faktor ekonomi dan perbedaan karakter.


“Keduanya sama-sama keras. Sudah beberapa kali kami mediasi. Pernah rujuk, tapi tak bertahan lama,” katanya.


Kini, proses perceraian mereka sedang ditangani Mahkamah Syar’iyah, sementara publik terus menyorot kisah ini dengan beragam pandangan — antara simpati, amarah, hingga keingintahuan akan kebenaran yang sesungguhnya.


*Antara Cinta, Karier, dan Nama Baik*


Kasus ini bukan sekadar soal rumah tangga yang kandas. Ia menjadi cermin getir tentang ujian kesetiaan dan tanggung jawab di tengah perubahan hidup. Bagi sebagian orang, keberhasilan karier seharusnya menjadi titik balik kebahagiaan. Tapi bagi Melda, justru di situlah perpisahan dimulai.


Sementara bagi Jakfar, yang kini duduk di hadapan tim pemeriksa BKPSDM, mungkin ada perasaan campur aduk — antara membela diri dan menanggung beban sorotan publik. Netizen menunggu keputusan pemerintah, sementara nama Jakfar sudah telanjur jadi buah bibir nasional.


Apapun hasil pemeriksaan nanti, satu hal yang pasti: kisah ini telah membuka mata banyak orang tentang harga sebuah kesetiaan, yang kadang tak sejalan dengan pencapaian hidup. Di balik seragam seorang aparatur, tersimpan kisah manusia biasa — yang bisa salah, bisa jatuh, dan kadang kehilangan di saat seharusnya bersyukur.

Close Tutup Iklan