Iklan
 |
| Pertemuan Pengurus PT Nafasindo Aceh Singkil dengan Perwakilan Empat Desa Yang Terdampak Limbah Yang Baru - Baru Ini Jebol Ke Sungai Gombar Yang Menyebabkan Mencemari Air. Di Warung Sibolga, Desa Sianjo - anjo kecamatan Gunung Meriah, Selasa (9/9/2025). (Istimewa) |
Aceh Singkil – Manajemen PT Nafasindo bersama utusan dari empat desa terdampak limbah perusahaan menggelar pertemuan di Warung Sibolga, Desa Sianjo-anjo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, pada Selasa (9/9/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Senior Manager Operasional PT Nafasindo, Malik Rusydi dan sejumlah pengurus lainnya. Sementara dari pihak masyarakat hadir langsung tiga kepala desa yakni Kepala Desa Srikayu, Ladang Bisik, dan Muara Pea, serta Sekretaris Desa Pea Jambu yang mewakili kepala desa setempat.
Agenda utama dalam pertemuan ini adalah membahas tanggung jawab PT Nafasindo atas insiden jebolnya kolam limbah perusahaan yang menyebabkan pencemaran di aliran Sungai Gombar dan Lae Soraya. Akibat peristiwa tersebut, masyarakat di empat desa yang sebagian besar menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan sungai mengalami kerugian besar.
Dalam keterangannya, Malik Rusydi menyatakan bahwa pihak perusahaan dan perwakilan masyarakat telah mencapai sejumlah kesepakatan awal sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan.
"Kita sepakati bersama, pertama normalisasi sungai, kemudian penaburan bibit ikan yang sesuai dengan habitatnya, dan terakhir adalah pemberian kompensasi kepada nelayan serta masyarakat terdampak," ujar Malik Rusydi.
Namun, lanjutnya, untuk besaran nilai kompensasi dan jumlah penerima manfaat masih akan dibahas lebih lanjut. Kepala desa diminta untuk terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak secara langsung.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal penyelesaian secara damai dan transparan atas dampak lingkungan yang ditimbulkan, sekaligus wujud komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Tutup Iklan