Iklan

Senin, 22 Agustus 2022, 12.57.00 WIB
ACEH SINGKIL

Dana Kampung di Aceh Singkil 2022 Terkuras Rp 12,6 Miliar Untuk Urusan Bimtek dan Studi Banding

Iklan

Daftar Kegiatan DD Tahun 2022 beredar di Grup WhatsApp 

PENAACEH Singkil- Kampung- Kampung di Aceh Singkil setidaknya harus mengeluarkan gocek Rp 109 juta untuk kegiatan - kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Studi Banding baik di luar daerah maupun dalam daerah.


Hal itu diketahui setelah beredar daftar kegiatan 2022 baik yang telah terlaksana maupun yang belum.


1- Life Skil/Pelatihan Masyarakat, Rp 25 Juta (Sudah Terlaksana)


2- Sosialisasi UU Keterbukaan Informasi Publik Rp 3 Juta (Sudah Terlaksana)


3- Pembuatan Video Potensi Desa 3 Juta (Sudah Terlaksana)


4- Pelatihan Siskeudes Rp 5 Juta (Sudah Terlaksana)


5- Bimtek Barang dan Jasa Rp 10 Juta (Sudah Terlaksana)


6- Bimtek Pratugas Kepala Kampung Rp 5 Juta (Sudah Terlaksana)


7- Pelatihan Penyusunan RPJMD Rp 5 Juta (Sudah Terlaksana)


8- Pelatihan Jurnalisme Warga Rp 5 Juta (Belum Terlaksana)


9- Pelatihan Adat Rp 25 Juta (Belum Terlaksana)


Selain itu yang belum masuk rekap , setidaknya ada dua kegiatan Bimtek dan Studi Banding direncanakan akan berangkat menggunakan dana kampung.


10 - Studi Tiru akan dilaksanakan 29 Agustus 2022 di Medan selama 4 hari , Rp 15 juta.


11 - Studi Banding ke wilayah Jabodetabek Rp 10 juta.


Artinya potensi pengeluaran Dana Desa di Aceh Singkil tahun ini untuk satu Desa Rp 109 Juta di kali 116 Desa Se-Aceh Singkil total yang dikeluarkan Rp 12,6 Miliar lebih.


Jumlah yang pantastis itu mendapat atensi Badan Permusyawatan Kampung (BPKam) yang selama ini acap kali tidak pernah terlibat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam).


"Jumlah itu sangat pantastis, jika dilihat dari kegiatannya banyak yang belum terlalu mendesak atau dengan kata lain belum di butuhkan di kampung,"Kata Ketua BPKam Danau Bungara , kecamatan Kota Baharu, Rabudin Sinaga Senin (22/8/2022).


Lagi pula program bimtek - bimtek itu tidak ada tindak lanjut praktek di kampung masing - masing maka saya kira tidak berlebihan jika hanya buang - buang duit dan terkesan hanya jalan - jalan ke luar daerah.


Ketimbang program tak jelas seperti itu pemerintah daerah harusnya mengarahkan dana sebanyak itu ke program yang lebih jelas. Membuat project yang benar - benar dapat menguntungkan kampung dalam berinvestasi.


Andai saja dikumpulkan dana Rp 12,6 Miliar itu dari 116 Desa kan sudah bisa di bangun Pabrik komoditi Aceh Singkil seperti kelapa sawit, bisa tu di bangun Pabrik kelapa sawit.

Atau komoditi perikanan, sudah bisa buat keramba skala besar di wilayah perairan di Aceh Singkil.


"Ayolah para stakeholder arahkan program yang lebih jelas dan lebih menguntungkan kampung,"Katanya mengajak.

Close Tutup Iklan