Iklan
 |
| Ilustrasi |
Banda Aceh - Pemangkasan Transfer Ke Daerah (TKD) tahun 2026 dikeluhkan banyak kepala daerah, tak kecuali Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Kebijakan ini dinilai akan membebani daerah, apalagi menurut Muzakir Manaf, pemangkasan TKD tersebut mencapai 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Lantas berapa sebetulnya TKD Pemerintah Aceh 2025, dan berapa yang telah terealisasi?
Dilihat di laman Sistem Informasi Monitoring dan Administrasi Transfer Antar Daerah (Simtrada) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJKP) Kemenkeu, pagu TKD Pemerintah Aceh 2025 senilai Rp8,21 triliun lebih. Hingga 9 Oktober 2025, baru sebesar Rp5,80 triliun lebih atau 70,65 persen yang telah terealisasi.
Rincinya, pagu TKD Dana Bagi Hasil (DBH) dengan pagu Rp327,8 miliar, baru terealisasi Rp216,6 miliar atau 66,1 persen.
Pagu TKD Dana Alokasi Umum Rp2,20 triliun, baru terealisasi Rp1,66 triliun atau 75,2 persen. Kemudian, pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Rp 227 miliar, baru terealisasi
Kemudian pagu Dana Alokasi Khusus Nonfisik Rp988,2 miliar lebih, baru terealisasi Rp656,5 miliar atau 66,4 persen.
Pagu Dana Otonomi Khusus Rp4,46 triliun lebih, baru terealisasi Rp3,23 triliun lebih atau 72,3 persen.
Seperti diketahui, total Pendapatan Aceh tahun 2025 direncanakan Rp10,79 triliun lebih, yang artinya sebagian besar ditopang dari Transfer ke Daerah (TKD). Sebagian lainnya bersumber dari Pendapatan Asli Aceh (PAA).
Sedangkan Belanja Aceh 2025 direncanakan Rp11 triliun lebih (sebelum perubahan). Dari jumlah itu, baru dibelanjakan senilai Rp6,49 triliun atau 59,01 persen per 8 Oktober 2025.
Sumber: BERITAKINI.CO
Tutup Iklan