Iklan
![]() |
| Ilustrasi |
Aceh Singkil – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Singkil terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat hingga 31 Oktober 2025, tercatat 15 kasus baru ditemukan sejak 2023.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Mursal, mengatakan sepanjang 2025 terdapat enam kasus baru, termasuk dua pasien rujukan. “Setiap tahun selalu ada kasus baru. Tahun ini enam kasus ditemukan,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Data Dinkes menunjukkan pada 2021 terdapat tiga kasus HIV/AIDS, naik menjadi lima kasus pada 2022, dan melonjak menjadi sembilan kasus pada 2023. Sementara pada 2024 dan 2025 masing-masing ditemukan enam kasus baru.
![]() |
| Berikut infografik tren kasus HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Singkil (2021–2025) |
Sebaran kasus tahun ini mencakup sejumlah kecamatan seperti Suro, Singkohor, Simpang Kanan, Danau Paris, Gunung Meriah, Singkil Utara, Singkil, Pulau Banyak, dan Pulau Banyak Barat. Dari sembilan kasus tahun 2023, dua pasien dilaporkan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya menjalani terapi obat antiretroviral (ARV).
Mursal menjelaskan, mayoritas kasus baru disebabkan oleh perilaku berisiko tinggi, seperti gonta-ganti pasangan dan penyalahgunaan narkoba. “Faktor penularan dugaan akibat hubungan heteroseksual (laki-laki dengan perempuan), ada juga hubungan sesama jenis atau LSL (Lelaki Seks Lelaki),” terangnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjauhi perilaku berisiko. “Hindari gonta-ganti pasangan, jauhi narkoba. Pencegahan jauh lebih mudah daripada pengobatan,” tegasnya.
Dinkes Aceh Singkil saat ini terus melakukan pendampingan, layanan konseling, serta edukasi kepada masyarakat guna menekan penyebaran HIV/AIDS di daerah tersebut.


Tutup Iklan