Iklan
![]() |
Bupati Aceh Singkil Lantik Edi Widodo sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda), di Aula Setdakab Aceh Singkil. Senin (4/8/2025). |
Aceh Singkil - Edi Widodo resmi menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Singkil tak lain adalah adik ipar Bupati Safriadi Oyon.
Dia secara resmi dilantik oleh Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon di Operation Room Kantor Bupati, Senin, (4/8/2025).
Pengangkatan itu telah melalui prosedur dan ketentuan perundang-undangan, sesuai persetujuan Gubernur Aceh da mendapat rekomendasi dari BKN dan Kemdagri pengangkatan Pj Sekda Aceh Singkil.
“Selamat dan sukses kepada Edi Widodo sebagai Sekda Aceh Singkil,” kata Safriadi Oyon dalam sambutannya.
Bupati menegaskan bahwa jabatan Sekda bukanlah sekadar posisi administratif, melainkan sebuah tanggung jawab moral, pengabdian, dan pengorbanan yang krusial untuk membangun Aceh Singkil yang lebih baik, tertata, dan bermartabat.
“Sekretaris Daerah adalah tulang punggung dalam pelaksanaan roda pemerintahan, sekaligus jembatan utama antara kebijakan pimpinan dengan implementasi teknis di lapangan,” ujar Bupati Safriadi Oyon.
Dia menambahkan bahwa seorang Sekda harus mampu menyelaraskan dinamika, menjadi motor penggerak reformasi birokrasi, serta memastikan pelayanan publik berjalan optimal dan profesional.
Kepada Pj Edi Widodo, Bupati secara khusus berpesan untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, responsif, akuntabel, dan partisipatif.
“Tugas ini berat, namun mulia. Saudara hadir di tengah harapan masyarakat Aceh Singkil yang ingin melihat perubahan nyata,” tegas Bupati.
Ia mendorong Pj Sekda untuk menjadikan jabatannya sebagai ladang ibadah dan pengabdian terbaik, dengan melakukan koordinasi intensif, membina sinergi lintas sektor, dan menumbuhkan semangat kerja kolektif di kalangan aparatur.
“Kita harus keluar dari sekadar rutinitas birokrasi dan masuk ke wilayah inovasi serta pelayanan yang berdampak langsung kepada rakyat,” tambahnya.
Bupati Safriadi Oyon juga menyoroti potensi besar Aceh Singkil yang kaya akan sumber daya alam, laut, pariwisata, pertanian, dan kekayaan budaya. Ia menekankan pentingnya peran Sekda dalam memastikan pembangunan yang berkeadilan dapat terwujud nyata, bukan hanya wacana.
“Kita tidak ingin Aceh Singkil hanya menjadi ‘penonton’ di rumah sendiri. Kita ingin rakyat menjadi pelaku utama, menjadi penerima manfaat utama dari setiap kebijakan,” tandasnya.
Untuk itu, Bupati mengajak seluruh jajaran untuk menata sistem pemerintahan yang lebih efektif, mempersingkat alur birokrasi, dan mendorong digitalisasi layanan.