Iklan
![]() |
Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon Menyerahkan SK Remisi Kepada Warga Binaan HUT RI ke-80 di Rutan Singkil, Minggu (17/8/2025). |
Aceh Singkil- Sebanyak 130 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas II B Aceh Singkil, menerima remisi umum pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Minggu (17/8).
Selain itu, sebanyak 142 Narapidana (Napi) juga mendapatkan remisi dasawarsa pada peringatan 17 Agustus 2025. Masing-masing narapidana mendapatkan remisi (pengurangan masa tahanan) bervariasi dari mulai 1 sampai 3 bulan.
Kepala Rutan Kelas II B Aceh Singkil Hari Kurniawan dalam sambutannya mengatakan, pemberian remisi kepada narapidana (Napi) pada HUT Kemerdekaan RI merupakan wujud nyata sebagai bentuk penghargaan atas perubahan positif dan berupaya memperbaiki diri selama menjalani masa hukuman.
"Remisi adalah bentuk apresiasi negara sekaligus motivasi agar warga binaan terus berbenah dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Kurniawan juga melaporkan, bahwa perlunya pembenahan infrastruktur lingkungan Rutan, yang masih memperihatinkan. Kemudian fasilitas sarana air bersih untuk konsumsi warga binaan. Serta perlunya dukungan alat pertanian guna menunjang pemulihan mental dan kreatifitas WBP.
Selain itu Rutan Singkil juga berkapasitas 52 orang, namun dihuni sebanyak 217 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP). Yang terdiri dari, 49 tahanan meliputi, 2 perempuan dan 47 laki-laki.
Kemudian Narapidana berjumlah 168 orang, terdiri dari 5 orang perempuan dan 163 orang laki-laki.
Sementara itu, mayoritas Tahanan berasal dari Subulussalam, yakni berjumlah 31 orang. Kemudian Narapidana dari Subulussalam berjumlah 97 orang.
Dan tahanan dari Singkil berjumlah 18 orang, dan Narapidana berasal dari Singkil 71 orang.
"Sementara itu penerima Remisi Umum 17 Agustus sebanyak 130 orang sesuai dengan jumlah yang diusulkan. Kemudian Remisi Dasawarsa berjumlah sebanyakm142 sesuai dengan jumlah yang diusulkan," terangnya.
Sementara itu Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon dalam sambutannya mengatakan, dirinya merasa kecewa dan malu lantaran fasilitas sarana air bersih di Rutan Singkil tersebut belum terealisasi sampai sekarang.
"Saya sangat kecewa dan malu ini, waktu saya menjadi Bupati pada periode 2012-2017 lalu, program air bersih di Rutan ini sudah ada saya masukkan programnya, ini belum juga terealisasi. Tolong lah pak Kadis PUPR, segera dimasukkan sarana air bersih di Rutan ini, kana bisa di tarik airnya dari kantor Camat Singkil Utara ini,"tegasnya.
Selain itu, Safriadi Oyon juga membacakan sambutan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
Dia menegaskan kembali makna kemerdekaan sebagai amanah besar bangsa yang harus dijaga dan diwariskan dengan pengabdian nyata kepada rakyat.
"Kemerdekaan yang kita rayakan hari ini adalah hasil dari pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan. Tugas kita menjadikan kemerdekaan ini bukan sekadar kata dalam buku sejarah, tetapi nafas dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia,”pungkas Safriadi.