Iklan
Doni maradona memantau pekerjaan |
PENAACEH Singkil - Doni Maradona, seorang kontraktor muda asal Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, melakukan perbaikan jalan lintas Kuala Baru , Kayu Menang hingga Jembatan Kilangan secara swadaya. Ia mengerahkan sejumlah pekerja dan dirinya sendiri serta alat berat (Beko Hitachi) ke titik terparah di jalan tersebut.
Doni mengerahkan 1 unit Excavator (Beko) miliknya untuk memperbaiki jalan dari arah Kuala Baru, Kayu Menang, hingga Desa Kilangan dengan jarak sekitar 7 kilometer.
Perbaikan dilakukan pada ruas jalan paling parah guna mempermudah pengendara sepeda motor, bahkan diupayakan agar kendaraan roda empat dapat melintas ke Kuala Baru.
Mansurdin, Camat Kuala Baru, mengapresiasi tindakan Doni dalam melakukan perbaikan, pelebaran serta meratakan jalan dari Kuala Baru hingga ke Kilangan.
"Apa yang dilakukan Pak Doni tentu sangat pantas diapresiasi. Saya, atas nama masyarakat Kuala Baru, mengucapkan ribuan terima kasih, serta mendoakan semoga Allah SWT membalas kebaikan hati Kontraktor muda itu," katanya kepada PENAACEH pada Sabtu (11/3/2023).
Doni Maradona berfoto di lokasi jakan yang baru dibuka |
Mansurdin juga mengatakan bahwa Doni berjanji akan melakukan perbaikan, pelebaran, dan pengerasan jalan tersebut sebaik mungkin, hingga dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Jika hal itu terwujud, artinya jalan Kilangan - Kuala Baru sudah fungsional meskipun belum 100 persen, karena belum ada pengerasan atau aspal," katanya.
Menurut Mansurdin, bantuan Doni yang membuat akses jalan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat saja sudah sangat membantu masyarakat Kuala Baru.
"Akses sudah bisa dilalui, sehingga diharapkan ekonomi masyarakat dapat berkembang," ungkapnya.
Mansurdin meyakini bahwa pemerintah Aceh akan memperhatikan perbaikan, pengerasan, pengaspalan, dan pembangunan jembatan di jalan tersebut pada tahun 2024 atau 2025 mendatang.
Sementara itu, Doni mengatakan kerap mendengar keluhan masyarakat yang jatuh saat melintasi jalan itu, jika hal ini dibiarkan maka korban jiwa hanya menunggu waktu.
Doni yang tak ingin hal itu terjadi segera mengambil langkah dengan cara memperbaiki jalan secara swadaya.
"Banyak masyarakat mengeluh lantaran terjatuh saat melintasi jalan itu, saya berfikir, saya harus berbuat sesuatu, jangan sampai ada korban luka apalagi korban jiwa," kisah Doni.
Doni menambahkan bahwa meskipun tidak sempurna, ia berharap setidaknya jalan tersebut nyaman dan tidak membahayakan masyarakat yang melintas di sana.
"Walaupun belum sempurna, setidaknya jalan ini cukup nyaman untuk dilalui sehingga mobilitas masyarakat dari Kuala Baru menuju Singkil atau sebaliknya menjadi lebih mudah. Dengan demikian, kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan baik," ungkap Doni.
Sebelumnya, moda transportasi yang digunakan masyarakat kecamatan Kuala Baru - Singkil atau sebaliknya hanya menggunakan perahu kayu atau yang biasa disebut Robin dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Namun, dengan adanya akses darat, waktu tempuhnya hanya 25 - 30 menit meskipun kondisi jalan masih berbukit-bukit dan berpasir. Jika jalan tersebut sudah diaspal, waktu tempuhnya diperkirakan hanya 13 - 15 menit.