Iklan

Kamis, 19 Mei 2022, 01.25.00 WIB
ACEH SINGKIL

Harga Terjun Bebas, Truk Pengangkut Sawit Antrian Berhari - hari di PT PLB Aceh Singkil

Iklan


PENAACEH Singkil- Dengan pelarangan ekspor CPO sawit oleh Pemerintah sangat berdampak terhadap para petani seluruh Indonesia termasuk di Aceh Singkil yang notabene mayoritas petani sawit.


Harga kelapa sawit terjun bebas, sementara sejumlah perusahaan membatasi produksinya perhari. Sudah barang tentu antrian mobil pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) pun terjadi di pabrik - pabrik kelapa sawit.


Pantauan PENAACEH Rabu (18/5/2022) salah satu pabrik terjadi antrian truk pengangkut TBS masyakarat adalah PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) Aceh Singkil. Bahkan ada yang antrian sampai empat hari.


"Kami datang hari minggu pagi kemarin, sampai saat ini belum juga di bongkar, belum tau apa kendalanya,"Kata Yahman salah satu supir truk pengangkut TBS 


Mungkin pasca larangan ekspor ini perusahaan mengurangi produksi perharinya, sehingga berdampak kepada kami. Karena sebelum - sebelumnya lancar - lancar aja.


Kami berharap kepada pemerintah pusat agar mengkaji kembali kebijakan yang telah di putuskan karena cukup berdampak Kepada semua terkhusus bagi petani kelapa sawit.



Sementara dari bagian Kemitraan PT PLB Dwi Martono Marhentiyawan mengatakan pada intinya pihak PLB I dan II tidak ada pembatasan produksi, tetap sama seperti sebelum ada larangan ekspor yakni kurang lebih 1.000 ton dalam 24 jam beroperasi.


Namun yang berefek langsung dampak larangan ekspor ini harga terjun bebas sebelumnya capai Rp 3.000 lebih, sekarang turun menjadi Rp 1.780.


Di singgung soal sejumlah supir antrian berhari - hari TBS mereka belum di bongkar beralasan karena informasi yang di terimanya sejumlah PKS sudah menutup, seperti beberapa perusahaan di Nagan Raya tidak menerima lagi.


Di Aceh Singkil sendiri kata dia seperti PT Nafasindo, PT Ensem Lestari dan PT Delima Makmur sempat membatasi produksinya. Secara otomatis mobil TBS itu pasti kesini.


Jika PLB tidak terima juga pasti selesai, kasian tu petani. Makanya konsekuensi pihaknya harus bongkar 134 unit biasanya hanya 20 sampai 30 unit.

Close Tutup Iklan