Iklan

Sabtu, 22 Oktober 2022, 18.41.00 WIB
ACEH SINGKIL

Pesantren Darul Hasanah Syech Abdurrauf Singkil Peringati HSN 2022, Pimpinan : Santri Harus Memiliki Enam Sikap

Iklan

Abu Muda Irsyadul Fikri Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hasanah Syech Abdurrauf Singkil Sebagai Inspektur Upacara Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2022 , Sabtu (22/10/2022) (Dok.DARHAS)

PENAACEH SINGKIL- Pondok Pesantren Darul Hasanah Syech Abdurrauf Singkil gelar upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022.


Peringatan itu digelar di kompleks pesantren diikuti ratusan santri dan santriwatinya di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil. Sabtu (22/10/2022).


Abu Muda Irsyadul Fikri, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hasanah Syech Abdurrauf Singkil yang bertindak sebagai Inspektur upacara mengatakan para ulama dan santri merupakan bagian besar dari lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.


HSN kata Irsyadul Fikri jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta lalu.


Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. 


Prosesi Penghormatan Sang Merah Putih oleh Inspektur Upacara, Peserta dan Undangan. (Dok DARHAS)

Ratusan Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Darul Hasanah Syech Abdurrauf Singkil Mengikuti Upaya Peringatan Hari Santri Nasional (HSN). (Dok, DARHAS)



Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH. Hasjim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.


Dalam momentum HSN tersebut Irsyadul Fikri berpesan kepada santrinya agar menanamkan pada diri arti dari SANTRI itu sendiri. "Seorang santri itu harus memiliki enam sikap dari kata SANTRI," katanya didepan ratusan santri - santriwatinya.


S yang berarti Semangat. Seorang santri harus mempunyai semangat juang untuk menjaga dan mendakwahkan agama Islam hingga akhir hayat.


A yang berarti Amanah. Seorang santri harus bersifat sebagaimana sifat Rasullullah, yaitu amanah.


N yang berarti Nasionalisme. Santri harus mencintai bangsa dan negara. Ada sebuah ungkapan "Hubbul Wathan Minal Iman" yang artinya "Cinta tanah air merupakan bagian dari iman kepada Allah SWT,"


T yang berarti Tertib.


R artinya Ra‘yun (mempunyai pemikian yang sehat), dan I adalah Iman.


"Keenam elemen tersebut harus dimiliki oleh seorang santri," Kata Irsyad Fikri.(Idrus)

Close Tutup Iklan