Iklan

Senin, 11 April 2022, 19.44.00 WIB
KESEHATAN

Bahaya bakteri salmonella yang menyebabkan Kinder Joy ditarik dari pasaran

Iklan



Beberapa negara di Eropa sedang berhadapan dengan wabah Salmonella. Pada Rabu (6/4/2022) Badan Kesehatan Uni Eropa (European Union's health agency) tengah menyelidiki kasus Salmonella yang berkaitan dengan telur coklat Kinder.


Sementara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan RI menghentikan sementara produk cokelat merek Kinder yang terdaftar di Indonesia untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.


"Untuk melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, Badan POM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang terdaftar," tulis BPOM dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2022).


Lantas, apa itu Salmonella yang membuat telur coklat Kinder ditarik dari pasaran? Berikut fakta-fakta mengenai Salmonella dirangkum detikcom dari berbagai sumber.


Dikutip dari WebMD, Salmonella merupakan jenis bakteri yang sering menjadi penyebab penyakit terkait makanan di Amerika Serikat. Salmonella tidak dapat dilihat, dicium, ataupun dirasakan.


Penyakit yang disebabkan bakteri Salmonella disebut Salmonellosis yang bisa menyebabkan penderitanya sakit perut, diare, demam, nyeri, bahkan kram perut. Rata-rata orang yang terinfeksi bakteri Salmonella akan membaik selama 4-7 hari.


Sementara menurut penjelasan Mayoclinic, Salmonellosis merupakan penyakit bakteri yang biasa mempengaruhi saluran usus. Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia, kemudian dikeluarkan melalui feses.


Sebagian besar tanda dan gejala terinfeksi Salmonella berhubungan dengan perut, seperti kram di perut, feses berdarah, diare, menggigil dan kedinginan, demam,sakit kepala,sakit perut,muntah


Gejala cenderung muncul 8 hingga 72 jam setelah terinfeksi. Sebagian besar gejala hanya bertahan kurang lebih seminggu, tetapi ada sebagian orang memerlukan beberapa bulan untuk feses kembali normal.


Sumber : detik

Close Tutup Iklan